sebuah review di rubrik belia, pikiran rakyat:

Fantastic June, an EP

Artist: Fantastic June
Label: Stereopop Music
Rilis: 2007

BEBERAPA tahun lalu, muncul nama Sindentosca yang dikenal sebagai musisi yang bermain musik dan bernyanyi sendiri. Kini, muncul sebuah musik dengan format serupa dengan Sindentosca, dengan jenis musik berbeda. Ladies and gentlemen, please welcome Fantastic June! Pembaca belia pasti pernah dengar namanya, karena Ridwan, the man behind the band, pernah belia ajak ngobrol di rubrik chat. Inget kaaan?

Sekarang, belia sodorin EP Fantastic June yang berisi enam track lagu-lagu pop-easy listening. Seperti yang pernah belia bilang, isi dari EP Fantastic June ini enggak jauh-jauh dari Swedish pop music. Kalem, dengan bumbu akustik kental, plus sound-sound khas pop dengan balutan entakan drum yang enggak terlalu kencang.

Dibuka dengan single ”May” yang diproduksi tahun 2005, Belia bakal disuguhi musik yang enggak terlalu kencang tapi juga enggak keras. Pas di kuping, tapi kurang ceria, hehehe… Kalau boleh milih sih, belia lebih suka sama track ”Lost Without You”. Enggak jauh-jauh dari suasana patah hati sih, tapi dikemas lebih menarik, hingga si pelaku patah hati enggak bakal terlalu terpuruk.

Meski dilakoni oleh satu orang saja, Belia enggak bakal ngedenger efek-efek khas musik digital, kecuali di track keenam yang enggak berjudul. Itu pun tanpa lirik, alias instrumental. Mungkin, Mas Ridwan ini pengen bereksperimen dengan suara-suara aneh yang ada di software musiknya kali ya, hehehe…

Favorit Belia sih tetep “Lost Without You”, tapi bukan berarti lagu-lagu lain seperti “I’ll Be There”, “Alexia”, “Fool”, “Love Ship”, dan “May” enggak enak didengar, lho. Apalagi kalau Belia penggemar musik-musik Club 8, Kings of Convenience, dan sederet band yang berasal dari Swedia, tentunya musik asli Indonesia ini enggak boleh terlewatkan! ***

tisha_belia@yahoo.com

baca juga reviewnya disini

bagaimana tanggapan ridwan?
“wah, lagi-lagi saya gak tau kalo an EP direview lagi. saya taunya dari seorang teman melalui pesan pendek saat saya sedang liburan di sebuah pulau yang indah (kalo kata orang-orang sih). terimakasih sekali loh. “si pelaku patah hati gak terlalu terpuruk” begitu katanya. hehe. iya begitulah kurang lebih lagunya. saya ingin ngebikin lagu tentang cinta yang sudah mati, tetapi tetap ceria. jadi bagaimanapun kita sedih, tetep aja kita harus tetap ceria, masih ada cinta yang lain. haha. jangan terlalu terpuruk lah kalo lagi sakit hati itu.. hehe.. 🙂
mengenai lagu instrumen itu, sebenernya sudah ada judulnya, “seperti the adams”. waktu pertama kali muncul fruity loops 5, saya lagi nyoba-nyoba nge-rewire dengan reason, hasilnya jadilah lagu itu. tadinya lagi-lagi pengen kaya dashboard confessional, di akhir album yang begitu banyak akustiknya, terselip lagu berlirik dengan iringan synthesizer, lagu bagus dan saya lupa judul lagunya. dulu saya belum pernah dengerin the adams, sampe suatu saat teman saya bilang, “wah, lagunya kaya intro the adams” begitu katanya. pas saya dengerin ternyata iya memang begitu, cuman kalo the adams saya pikir lebih elegan, lebih keren lah.. :)”